Kebijakan pemerintah senantiasa berubah katanya sih untuk penyempurnaan untuk hal yang lebih baik (semoga juga baik). Adanya ketentuan Lulusan yang dulu ditentukan oleh nilai-nilai beberapa bidang studi yang sekarang berubah dengan judul FORMULA BARU dengan melibatkan institusi terkait untuk menentukan Kelulusan, dengan dalih "yang tau kondisi siswa adalah sekolah" tetapi pada level yang lebih tinggi dalam hal ini PTN belum mau kalau nilai hasil dari olahan tersebut digunakan sebagai "karcis" masuk PTN. Menurut penulis hal ini terjadi karena belum ada kepercayaan tiap jenjang dalam hal memunculkan nilai-nilai tersebut sebagai "karcis" Masuk. Karena banyak kasus institusi hanya mengejar prestis dan pesanan tanpa memperhatikan kualitas produknya. Banyak sekali kecurangan dalam memenuhi lima huruf yaitu LULUS.
Padahal institusi tidak hanya mendidik untuk mencari nilai tetapi juga membuat moral yang baik sebagai "Karcis" diakherat. Seperti yang penulis tulis diatas bahwa semua komponen pendidikan sudah tidak mengenal batas jelas antar baik dan buruk. Apalagi Kapitasime pendidikan sudah mualai mewabah dilevel PT,SMA, SMP sehingga menghiraukan misi pendidikan mulia. Orang tua sekarang berpikir sangat pragmatis dalam menghantarkan buah hatinya, disekolahkan SD untuk mencari nilai sebagai "Karcis" masuk SMP, setelah masuk SMP mencari nilai sebagi "Karcis " masu SMA, dan setelah SMA bukan nilai yang digunakan tetapi Doku sang Ortu harus dipersiapkan untuk "Membeli KARCIS" untuk masuk PT
Apapun yang terjadi pada proses pendidikan kita sekarang ini, penulis masih menaruh harapan kedepan untuk anak bangsa semoga kelak betul - betul menjadi genersi yang bisa mendapatkan "Karcis" selamat dunia dan Akherat, biar generasi terdahulu berkuatan pada abu-abunya kebaikan dan keburukan.